Kali Tercemar Limbah B3, Para Petani di Desa Sukadamai Kecamatan Cikupa Menjerit Gagal Panen

news1061 Dilihat

PATRIOTNUSANTARANEWS.COM | KAB TANGERANG – Para petani yang tergabung dalam kelompok tani yang berada di Kampung Gebang Desa Sukadamai serta Kelurahan Bunder Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang, menjerit karena mengalami kegagalan panen, padi yang tadinya sudah tumbuh subur dan sebentar lagi akan panen namun akibat mengalami kekeringan dan disiram pake air kali akhirnya padi pada membusuk mati, hasil dari penelusuran ternyata air kali sudah tercemar oleh limbah B3.

Sejumlah awak media yang tergabung dalam Forum Media Cikupa Ngahiji setelah mendapat pengaduan dari para petani, langsung melakukan investigasi ke lokasi Pesawahan di Kampung Gebang Desa Sukadamai dan Kelurahan Bunder. Kamis (5/9).

Menurut salah satu petani Edi, bahwa kejadian gagal panen baru di alami tahun ini, para petani mengalami kekeringan di setiap tahun dah biasa namun untuk tahun ini di alami paling parah, padi yang di tanam ini sebentar lagi mau panen dan padi saat dalam posisi sangat membutuhkan air, karena saat ini lagi musim kemarau sehingga sawah mengalami kekeringan, agar padi tumbuh subur maka kami mengambil air dari kali.

“Kami menyedot air dari kali untuk menyiram padi, namun akibatnya sangat fatal padi jadi membusuk dan akhirnya mati mengering, ini yang mengakibatkan gagal panen, di duga kuat air kali sudah tercemar limbah B3,” ungkap Edi.

Dengan penuh haru para petani berkeluh kesah kepada para awak media, dan meminta kepada aparatur pemerintah mulai dari Kepala Desa, Lurah, Camat dan Bupati agar mencari solusi yang terbaik bagi kesulitan para petani yang gagal panen ini.

“Kami Berharap kepada aparatur pemerintah mulai dari Kades, Lurah, Camat dan Bupati agar bisa memberikan solusi yang terbaik,”

“Permintaan kami minimal ada sumur bor agar bisa menyiram padi, dan pergantian biaya tanam sawah, soalnya biaya sawah lumayan tinggi perpetak bisa di angka 2 juta hingga 3 juta,” pungkas Edi.

Kepala Desa Sukadamai Sukiyat, saat di konfirmasi melalui WA terkait persolan gagal panennya para petani ini, hanya menjawab, “Siap Pa Bos,” Minggu (8/9/2024). (Red/hh/Arfn)

banner 970x150 banner 970x250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *