PATRIOTNUSANTARANEWS.COM | KABUPATEN LEBAK – Mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Lebak (KUMALA) Komisariat Universitas Latansa Mashiro (UNILAM) Menggelar Kajian “Antropologi Kampus” bersama seluruh mahasiswa baru Universitas Latansha Mashiro dan Cakader Kumala Komisariat UNILAM Pada Hari Minggu (17/08/2023).
Berdasarkan keterangan Ketua Kumala Komisariat UNILAM Idam dengan diadakan adalah memberi gambaran kepada Mahasiswa Baru terhadap Kampus.
“Kami mengangkat tema dalam kajian ini adalah Antropologi Kampus yaitu dengan tujuan memberikan gambaran kepada mahasiswa baru khususnyap mahasiswa UNILAM yang dimana akan terjun langsung di dunia perkuliahan, di karenakan dengan kurang nya penyampaian hasil PKKMB di UNILAM seputar Antropologi kampus tentunya itu sangat penting untuk mahasiswa baru mengetahui sistem-sistem yang ada di kampus itu sendiri khususnya UNILAM,” Ujarnya.
Idam menambahkan bahwa Mahasiswa baru harus banyak diarahkan terutama terkait internal kampus karena seyogyanya masih polos dan belum ada gambaran perihal kampus.
“Mahasiswa baru harus banyak diarahkan terutama terkait internal kampus karena seyogyanya masih polos dan belum ada gambaran perihal kampus, maka dari itu Kumala Komisariat UNILAM mengadakan kajian perihal Antropologi kampus, yang dimana ini sangat papenting terhadap Mahasiswa selain itu juga untuk lebih merekatkan kepada Mahasiswa agar tidak Kehilangan arah dan menambah teman dan relasi nantinya ketika di kampus,” ujar Idam.
Idam mengatakan berbicara antropologi kampus berarti berbicara seluk beluk objek yang ada dikampus
“Kalo kita perhatikan, berbicara antropologi pasti menjelaskan segala macam seluk beluk, unsur-unsur, kebudayaan yang dihasilkan dalam kehidupan manusia, cabang keilmuan antropologi ada banyak sekali, tapi pembahasan kali ini adalah antropologi kampus, itu artinya kajian kita lebih di persempit dengan menjadikan kampus sebagai objeknya,” ujar Idam.
Di penghujung kegiatan Idam menyebutkan bahwa ada beberapa tahap kesadaran pada mahasiswa; kesadaran magis, kesadaran naif dan kesadaran kritis.
“Ada tiga tahapan kesadaran pada manusia menurut Paulo Freire yaitu kesadaran magis, kesadaran naif, dan kesadaran kritis, ini sama halnya dalam kajian antropologi kampus dimana ada tiga tahapan kesadaran pada mahasiswa,” ujar Idam.(Rchd)