Jalan Rusak di Pakuhaji-Sepatan Kian Memprihatinkan, Warga dan Pengguna Jalan Minta Pemerintah Bertindak Tegas

news1218 Dilihat

PATRIOTNUSANTARANEWS.COM | KAB TANGERANG – Kondisi infrastruktur jalan di wilayah Pakuhaji menuju Sepatan, Kabupaten Tangerang, kian mengkhawatirkan. Sejumlah titik kerusakan jalan ditemukan di berbagai lokasi strategis, mulai dari Kelapa Lima, sekitar Pasar Pakuhaji, dekat pom bensin gardu, hingga depan RSUD Pakuhaji serta dibeberapa titik di jalur Pakuhaji – Sepatan. Jalan-jalan yang semestinya menjadi urat nadi transportasi warga kini berubah menjadi ancaman bagi keselamatan pengendara dan pengguna jalan.

Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa kerusakan berupa lubang besar, tersebar di sepanjang jalan utama tersebut. Penambalan yang dilakukan pemerintah daerah sejauh ini dinilai hanya bersifat sementara dan belum menyelesaikan masalah secara menyeluruh.

Keluhan Masyarakat: Setiap Hari Ada Saja yang Jatuh

Salah satu warga depan RSUD PAKUHAJI, Rahmat (24), yang rumahnya tidak jauh dari lokasi kerusakan, mengungkapkan keresahannya. Ia mengatakan bahwa jalan rusak ini sudah lama menjadi keluhan masyarakat, terutama bagi mereka yang setiap hari melintas menuju pasar atau bekerja.

“Jalan ini sudah rusak lama, Sekarang tambah hancur. Setiap hari saya lihat ada saja motor jatuh, apalagi malam hari, penerangan juga minim,” keluh Rahmat saat ditemui di warungnya, Jumat (11/7).

Menurutnya, upaya perbaikan yang dilakukan oleh pihak pemerintah baru sebatas tambalan ringan.

“Pernah ditambal tapi cuma tidak bertahan lama, habis itu ya rusak lagi. Kalau hujan, seperti genangan rusak jalannya,” tambahnya.

Rahmat dan warga lainnya berharap ada tindakan konkret dari pemerintah, bukan sekadar tambal sulam. Apalagi jalan ini bukan hanya digunakan warga lokal, tapi juga penghubung antar kecamatan dan akses menuju fasilitas umum penting seperti rumah sakit dan pasar.

Pengguna Jalan: Bahaya Banget Kalau Bawa Penumpang

Senada dengan Rahmat, seorang pengemudi ojek online bernama Agus (35) yang setiap hari melintasi rute Pakuhaji – Sepatan juga mengeluhkan kondisi jalan yang rusak. Ia mengatakan, jalan berlubang sangat berbahaya, terutama bagi pengendara roda dua seperti dirinya.

“Kalau siang masih bisa lihat lubang, tapi malam itu horor. Kadang lubangnya besar, bisa bikin motor oleng. Apalagi kalau bawa penumpang, risikonya dua kali lipat,” ujar Agus.

Ia menyayangkan perbaikan yang dilakukan tidak menyeluruh dan hanya bersifat tambalan sementara. Ia juga menyoroti penggunaan material yang dianggap tidak cocok untuk konstruksi jalan.

“Saya enggak ngerti kenapa bisa pakai batako buat tambal jalan. Itu buat tembok, bukan buat jalan. Kena air hujan langsung hancur. Mungkin lebih baik diperbaiki total, bukan asal-asalan,” katanya.

Agus menambahkan bahwa banyak rekan-rekannya sesama pengemudi mengalami kerugian akibat kondisi jalan tersebut, mulai dari ban bocor, velg penyok, hingga kecelakaan ringan.

Perlu Respons Serius dari Pemerintah Daerah

Kerusakan jalan yang parah di jalur Pakuhaji – Sepatan tidak hanya mengganggu aktivitas warga dan pengguna jalan, tetapi juga berdampak pada perekonomian lokal. Akses yang sulit menyebabkan distribusi barang terganggu, ongkos logistik meningkat, dan potensi kecelakaan lalu lintas pun semakin tinggi.

Sejauh ini, belum ada tanda-tanda perbaikan permanen dari pihak berwenang. Pemerintah kabupaten dikabarkan hanya melakukan penambalan ringan di beberapa titik, yang terbukti tidak bertahan lama dan seringkali rusak kembali dalam hitungan minggu.

Masyarakat berharap pemerintah segera melakukan survei menyeluruh terhadap kondisi jalan, disertai perencanaan pembangunan yang matang. Penggunaan material yang sesuai standar, perbaikan drainase, dan pengaspalan ulang secara total dianggap sebagai solusi jangka panjang yang dinantikan.

“Kami bukan minta yang muluk-muluk. Yang penting jalannya rata, aman buat dilewati, apalagi ini jalur ke rumah sakit juga,” ujar Rahmat.

Kesimpulan: Infrastruktur Layak adalah Hak Warga

Jalan yang baik dan layak bukanlah kemewahan, melainkan hak dasar bagi setiap warga negara. Infrastruktur jalan yang rusak di wilayah Pakuhaji menuju Sepatan menandakan adanya kebutuhan mendesak akan perhatian pemerintah daerah terhadap pelayanan publik yang merata.

Kerusakan di titik-titik strategis seperti sekitar Kelapa Lima, Pasar Pakuhaji, dekat pom bensin gardu, hingga depan RSUD Pakuhaji seharusnya menjadi prioritas utama. Jalan bukan sekadar aspal, tetapi juga penghubung kehidupan: ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan mobilitas warga secara keseluruhan.

Sudah waktunya pemerintah mendengarkan suara masyarakat dan pengguna jalan seperti Rahmat dan Agus. Mereka hanya ingin satu hal: jalan yang aman dan layak untuk digunakan.(Rcd)

banner 970x150 banner 970x250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *